Aura dapat digambarkan secara sederhana sebagai lapisan cahaya yang menyelubungi tubuh manusia. Makna pembacaan aura berbeda-beda, tergantung dari warna lapisan cahaya itu sendiri. Masing-masing warna aura memiliki makna sebagai berikut:
Merah
Warna merah melambangkan keberanian dan energi yang kuat. Pemilik aura berwarna merah memiliki daya kreativitas tinggi, semangat hidup yang besar, kemauan kuat dan keterbukaan terhadap perubahan.
Kuning
Warna kuning adalah salah satu warna pancaran aura yang paling kuat dan mudah dilihat. Mewakili pikiran positif, keceriaan dan kecerdasan tinggi, aura berwarna kuning melambangkan kesuksesan dan keberhasilan hidup pemiliknya. Orang-orang dengan warna aura kuning cenderung memiliki kepekaan batin dan firasat yang tinggi, bahkan tak jarang mengetahui sesuatu sebelum terjadi. Aura kuning juga identik dengan mereka yang melakukan sesuatu berdasarkan prinsip kesempurnaan (perfeksionis).
Jingga
Jingga atau oranye yang merupakan perpaduan antara merah dan kuning juga termasuk warna aura perlambang kreatifitas dan daya cipta khayal tinggi. Tingginya daya kreatifitas ini dikarenakan pikiran dan kesadaran pemilik aura jingga terpadu dengan baik, sehingga memungkinkannya untuk menciptakan suatu karya yang luar biasa. Tidak hanya daya kreatifitas tinggi, warna aura jingga juga melambangkan intuisi yang tajam dan kemauan serta kemampuan untuk memahami makna kehidupan.
Hijau
Sebagaimana hijau merupakan warna yang identik dengan kedamaian alam, aura hijau mencerminkan keluhuran hati dan simpati yang besar terhadap sesama. Pemilik Aura Hijau memiliki jiwa sosial diatas rata-rata serta kejujuran dan keluguan serta kesediaan untuk menyimpan rahasia. Mereka juga sangat dapat dipercaya dan berkepribadian handal serta terbuka.
Biru
Warna biru melambangkan watak dingin, pribadi teduh, ketenangan serta kedamaian. Sama-sama mewakili sifat alam seperti halnya warna hijau, aura berwarna biru merupakan perlambang ketulusan dan keinginan untuk menegakkan kebenaran. Kepribadian yang matang sangat identik dengan warna aura biru ini.
Coklat
Pemilik aura berwarna coklat cenderung serius, rajin dan menyukai pekerjaan yang sifatnya rutin. Mereka juga terkenal telaten atau tekun dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Putih
Kesucian adalah watak utama yang diwakili oleh warna putih. Selain kebersihan batin dan kemauan untuk selalu berbuat benar, pemilik warna aura putih juga cenderung religius dan memiliki jiwa spiritual tinggi.
Meski aura pada dasarnya memiliki makna-makna positif seperti yang baru saja Anda baca, tak heran juga makna tersebut dapat tergeser karena tiga hal tertentu yang memiliki kecenderungan untuk merusak pancaran aura. Tiga hal yang saya maksudkan adalah:
Pikiran negatif. Termasuk dalam pikiran negatif adalah penyakit-penyakit hati seperti iri, dengki, sombong, takabur dan lain sebagainya.
Keinginan buruk, yaitu keinginan untuk melakukan sesuatu yang tidak tepat dan bersifat merugikan. Seperti keinginan untuk berjudi dan Foya-foya.
Sikap yang sia-sia, termasuk perbuatan-perbuatan yang membuang waktu dan sebenarnya percuma untuk dilakukan. Contoh: begadang tanpa tujuan dan bergurau seharian.
Apabila terpapar oleh tiga hal tersebut, warna pancaran aura dapat berubah menjadi seperti berikut ini:
Hitam
Warna hitam pancaran aura secara umum diartikan sebagai pikiran negatif dan prasangka pemiliknya.
Abu-abu
Perasaan muram dan sedih adalah dua hal yang dilambangkan dengan warna abu-abu.
Merah
Bukannya keberanian atau kemauan kuat, warna merah bisa berarti kemarahan dan hawa nafsu.
Coklat
Terlepas dari sifat telaten dan tekun yang diwakili warna ini, pemilik aura berwarna coklat terkadang menggambarkan kecenderungan untuk bersikap serakah dan mementingkan diri sendiri.
Jingga/ oranye
Intuisi tajam dan kreatifitas dapat berubah menjadi ambisi yang tidak pada tempatnya apabila seorang pemilik aura jingga telah terpapar salah satu atau lebih dari tiga hal perusak pancaran aura.